banner 728x250

BRI Kembali Laksanakan Program Cegah Stunting di Majene

  • Bagikan
banner 468x60

Majene, Menit7.ComProgram cegah Stunting yang dimotori oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali dilaksanakan.Untuk Provinsi Sulawesi Barat  kegiatan ini di pusatkan di kabupaten Majene, dengan tema “Cegah Stunting itu Penting”.

Example 300x600

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Majene H A. Achmad Syukuri melalui  Asisten I Pemkab  Majene, Mustamin Jumat (7/2/2025)

Masalah gizi pada Balita merupakan masalah Kesehatan Masyarakat yang masih tergolong tinggi di Indonesia, baik yang bersifat akut maupun kronis.

Pelaksanaan program Cegah Stunting itu penting adalah pemberian makanan bergizi dan Antropometri kit atau alat kesehatan pendukung yang disebarkan pada 5 Regional Office BRI.

“Data menunjukkan bahwa setalah program di 2024 menunjukkan penunjukan penurunan dan perubahan dengan angka 359 dari total 2.418 Anak yang di intervensi secara langsung melalui Program Cegah Stunting. Itu Penting dengan tingkat persentasi 10 kali penurunan angka Stunting dari total penerima manfaat,” urainya.

Berdasarkan data yang dirilis, terang dia lagi, prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 21,5 persen 2023 dari 30,8 persen pada tahun 2018. Penurunan ini mencapai 9,3 persen dalam lima tahun, atau rata-rata 1,8 persen per tahunnya.

“Sehubungan dengan data berikut di atas, dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2025 BRI melalui BRI Peduli akan Kembali melaksanaan program Cegah Stunting Itu Penting Tahun 2025 di 7 Regional Office, yaitu; Padang, Yogyakarta, Manado, Denpasar, Makassar, Bajarmasin dan Malang) dengan total anggaran mencapai Rp1.75 miliar,” ungkapnya.

Sementara, Makassar ada 2 wilayah yaitu Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat dengan total Rp420 juta dan alokasi untuk Sulawesi Barat dilaksanakan di Kabupaten Majene yang mana pelaksaan ini merupakan kali ke 2. Pelaksanaan pertama hanya 1 Puskesmas yaitu di Puskesmas Totoli.

“Namun untuk program ke dua ini di berikan untuk 4 Puskesmas yaitu : ( Banggae, Totoli, Pamboang, Sendana), dengan total anggaran Rp280 juta penerima manfaat,” akunya.

Lebih jauh,kata dia, dalam Program Cegah Stunting Itu Penting dalam rangka Hari Gizi Nasional 2025 kepada lokus Puskesma. Sedangkan Program yang diberikan berupa Antropometri Kit atau alat Kesehatan lainnya pendukung pencegahan stunting untuk Puskesmas. – Pemberian makanan tambahan untuk puskesmas atau posyandu selama 3 bulan berturut-turut.

“Bantuan berupa antropometri kit dan makanan bergizi diberikan kepada 4 puskesmas di Majene dengan total anggaran senilai Rp 280 juta atau Rp70 juta per puskesmas, dengan rincian, Alat antropometri senilai RP10 juta, Makanan bergizi senilai Rp60 juta atau Rp 20 juta perbulan diberikan selama 3 bulan berturut-turut,” bebernya.

Dia berharap semoga program Cegah Stunting dapat menurunkan angka Stunting khususnya di wilayah Kabupaten Majene.

Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene dr Rakhmat Malik Kepala Puskesmas Banggae 1, dr. Hj. Surijati Jaddu, Kepala Puskesmas Totoli, A. Nurriza Rachma, SKM.M.Kes Kepala Puskesmas Pamboang : MUH. Taslim Mannan, S.Kep.Ns atau yg mewakili dan Kepala Puskesmas Sendana 1 Erwin, S.Kep Ners atau yang mewakili.(***)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *