Palopo, Menit7.Com – Seorang Warga Palopo, Syahrul menyampaikan ketidakpuasannya atas respons kepolisian terhadap laporan terkait video viral yang membuat gaduh Kota Palopo.
Syahrul, mengungkapkan, niatnya untuk berkoordinasi langsung dengan Kapolres Palopo mengenai video yang beredar di media sosial.
Menurutnya, video tersebut menampilkan seorang pria yang diketahui bernama Tegar mengeluarkan sejumlah pernyataan yang dinilai tidak pantas dan berpotensi memicu konflik.
“Dalam video itu, ada beberapa kalimat yang sangat tidak etis dan menyerang pihak tertentu, termasuk ungkapan seperti ‘mana paket C yang mau pimpin Palopo’ hingga ‘orang tidak sekolah mau pimpin Palopo,’” ujar Syahrul kepada awak media, Sabtu (30/11/2024).
Video tersebut diduga direkam di posko pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Farid Kasim Judas-Nurhaeni (FKJ-Nur), dan berisi pernyataan yang secara tidak langsung menyindir paslon nomor urut 4, Trisal-Akhmad. Berdasarkan hasil quick count, Trisal-Akhmad saat ini memperoleh suara terbanyak.
Beberapa pernyataan yang diucapkan oleh Tegar dalam video tersebut antara lain:
1. Mana paket C yang mau pimpin Palopo.
2. Orang tidak sekolah mau pimpin Palopo.
3. Tidak ada paket C, orang tidak sekolah yang pimpin Palopo.
4. Biar satu karung uangmu.
5. Mana katanya Palopo biru.
6. Mana Palopo baru.
7. 02 lawan semua.
Penyataan dan kata-kata tersebut memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama karena frasa “Palopo Baru” merupakan tagline kampanye paslon nomor urut 4.
Sahrul, kembali menegaskan, kekecewaannya atas kurangnya perhatian dari pihak kepolisian terkait aduan yang dia sampaikan.
“Kami hanya meminta saran terkait video ini. Namun, laporan saya tidak ditanggapi dengan serius. Padahal, ini menyangkut ketertiban dan keamanan di Kota Palopo,” tegas Sahrul.
Dirinya juga menilai video tersebut memiliki potensi untuk memecah belah masyarakat dan meminta Polres Palopo segera mengambil langkah untuk meredam situasi.
“Kepolisian segera bertindak agar situasi tidak semakin memanas. Jangan sampai video ini memecah belah masyarakat yang seharusnya menjaga kedamaian usai Pilkada,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Polres Palopo belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan Syahrul maupun langkah yang akan diambil terkait video viral tersebut.(Red)