Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example 728x250
politik

Melawan Lupa (Part 1) Mengapa Saya Mendukung Kotak Kosong dalam Pilkada Maros

355
×

Melawan Lupa (Part 1) Mengapa Saya Mendukung Kotak Kosong dalam Pilkada Maros

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Irianto Amama
Mantan Ketua PWI Maros 2011- 2014-2017

Banyak elemen masyarakat menyatakan diri utk mendukung kotak kosong dalam Pilkada Maros.

Example 300250

Masih teringat di benak Saya pada Pilkada tahun 2010. Selembar baliho berukuran kurang lebih 3 x 6 meter bertuliskan, ” Orang Maros Bisa Tonji”.
Nampak foto H. Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang di Baliho itu. Ada 6 kandidat calon bupati dan wakil bupati Maros pada tahun 2010. Salah satunya, H. Hatta Rahman yang berpasangan dengan H.A. Harmil Mattotorang. Alhasil Hatta terpilih sebagai Bupati Maros pada periode 2010 – 2015. Dan, terpilih kembali pada periode kedua 2015-2020.

Di Pilkada Serentak tahun 2024 ini Kabupaten Maros telah mencatat sejarah. Kontestasi peserta Pilkada hanya ada satu pasangan tunggal yakni, Chaidir Syam berpasangan dengan Muetazim Mansyur yang sebelumnya Chaidir Syam berpaket dengan Suhartina Bohari.

Bagi saya skenario calon tunggal hanya dapat diterima  bila calon tunggal memiliki kinerja yang luar biasa dan calon dari Parpol lain tidak ada lagi utk dapat diusung.

Faktanya dari tiga Bupati pasca Reformasi,  kinerja H. Chaidir Syam yang menurut saya biasa-biasa saja dari dua Bupati pendahulunya.

Mohon maaf, jika kita kembali melihat ke belakang, di era pemerintahan H. A. Najamuddin Aminullah di tengah keterbatasan dimana negara kita dilanda dan berusaha bangkit dari Krisis Moneter, beliau masih sempat mendapat 2 Penghargaan sebagai bupati terbaik di era otonomi daerah dan sekaligus sebagai bupati terbaik sebagai Ketahanan Nasional Pangan.

Terlepas 2 Penghargaan dari sekian banyak Penghargaan yang diperolehnya, dijamannya pulalah Masjid Al-Markas Maros dirampungkan yang kini menjadi salah satu ikon, serta tercetusnya dan dimulainya Pasar Tramo. Yang tak kalah fenomenalnya di Era Puang Nuntung ribuan Honorer diperjuangkannya untuk diangkat menjadi PNS.

Di jaman H.Hatta Rahman prestasi yang menurut saya paling spektakuler. Di era beliau mampu membebaskan Kab. Maros dari jerat utang warisan peninggalan dari periode sebelumnya.

Tak hanya melunasi utang, dari sektor Pembangunan, H. Hatta Rahman juga mampu merealisasikan Program Pembangunan semisal infrastruktur Pendidikan, Kesehatan, Layanan Publik, hingga yang paling teranyar adalah Program betonisasi Jalan hingga ke pelosok Desa di Kab. Maros, maka bukanlah hal yang Hiperbola ketika mayoritas masyarakat memberinya julukan sebagai Bapak Pembangunan Maros.

Jadi, sekali lagi, menurut saya akan sangat wajar ketika masyarakat Maros memberikan dua kali kepercayaan kepada Puang Nuntung dan H. Hatta Rahman dalam memimpin Kab. Maros.

Nah, bagaimana dengan Pemerintahan sekarang?.

Bagi saya sosok Chaidir Syam belum punya ruang yang berkesan di hati saya selama masa kepemimpinannya, sempat Dijuluki sebagai Bapak Pembangunan SDM Maros oleh salah satu Ketua KNPI Maros adalah sesuatu yang belum pantas menurut saya, jika ukurannya hanya sekedar menghadiri atau mungkin mensponsori pertandingan Mobil.Legend yang paling sering digelar oleh Induk Organisasi Kepemudaan tersebut.

Karena selain rajin MENGHADIRI UNDANGAN tidak ada lagi Hal yang menonjol selama kepemimpinan H. Chaidir Syam.

Jadi saya putuskan menyerahkan kepada masyarakat Kabupaten Maros untuk memilih pemimpin yang punya prestasi dan dapat dipercaya untuk memajukan pembangunan di Kabupaten Maros.. Bukan hanya wara-wiri. (Berbagai sumber/bersambung)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *