Makassar, Menit7.co.id – Puluhan Mahasiswa dari Forum Kajian dan Advokasi Kerakyatan (FK-GARDA) menggelar aksi unjuk rasa jilid II di depan kantor Dinas PUTR Provinsi Sulawesi Selatan, jum’at (18/3/2022).
Aksi unjuk rasa tersebut merupakan aksi lanjutan sebelumnya. Aksi kedua ini dipimpin langsung oleh Asfar sebagai Jenderal lapangan dan di ikuti oleh puluhan massa aksi lainnya. Mereka mendesak “Copot Kepala Dinas PUTR Provinsi Sulawesi Selatan yang diduga telah merugikan negara”.
Selain itu mahasiswa mendesak BPKP Provinsi untuk melakukan audit ulang proyek pembangunan Stop Area Mini di kabupaten Bulukumba. Mendesak Penegak Hukum untuk segera memeriksa oknum yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Stop Area Mini kabupaten Bulukumba, segera resmikan dan fungsikan Stop Area Mini Bira di kabupaten Bulukumba.
Aksi unjuk rasa itu berujung ricuh dikarenakan dari pihak keamanan Polisi menahan massa aksi untuk membakar ban diarea. Akibatnya, polisi, dan mahasiswa saling dorong.
“Saya sangat menyayangkan pihak dari PUTR enggang menemui massa aksi sehingga terjadi aksi saling dorong antar massa aksi fk garda dengan pihak pengamanan. “sedangkan aksi yang kita gelar adalah aksi unjuk rasa yang ke dua kalinya sehingga kami menganggap pihak PUTR tidak kopratif karena tidak ingin menemui massa aksi”, ujar asfar.
“ Sedangkan harapan kami pihak PUTR bisa menemui kami dan menjelaskan apa yang menjadi kendala sampai hari ini proyek bangunan Stop area mini bira kabupaten Bulukumba belum di fungsikan sama sekali, sedangkan proyek tersebut selesai di kerjakan dari tahun 2020.
Karna hari ini tak kunjung ada kejelasan terkait terkendalanya proyek stop area mini bira kabupaten Bulukumba maka saya pastikan akan menggelar aksi unjuk rasa yg ke 3 kalinya sampai ada kejelasan terkait kasus yg kami kawal.”, tutupnya
“Dan kami berharap kepada tipikor polres bulukumba untuk segera menuntaskan kasus ini”, jelasnya.
Laporan Muh. Zunkarnain