Bali, Menit7.com – Desa Panglipuran merupakan sebuah desa di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Jika ingin berkunjung kesana wisatawan harus menempuh sekitar 60 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Tak hanya sekedar desa, tempat tersebut dijadikan sebuah objek wisata oleh pemerintah karena dikenal sebagai desa yang memiliki keunikan serta desa yang menjaga kebersihannya.
Namanya tentu sudah tak asing lagi ditelinga anda, sebab desa Panglipuran Bali ini desa adat yang masih kental dengan budaya Hindu Bali. Tidak memiliki alasan yang lain, Desa Panglipuran Bali ini sangat populer dan wajib untuk dikunjungi karena keunikan yang dimilikinya .
Desa Panglipuran Bali mendapatkan Nominasi sebagai Best Tourism Village 2023 karena keunikan budaya, kebersihan lingkungan, pelestarian lingkungan dan pengalaman autentik yang ditawarkan kepada wisatawan. Upaya konservasi, keindahan alam dan partisipasi masyarakat dalam pariwisata bisa menjadi faktor penetu. Bahkan, upaya pelestarian lingkungan yang telah menarik perhatian dan memberikan pengalaman positif kepada wisasatawan.
Penghargaan tersebut diraih oleh Desa wisata Penglipuran pada edisi ketiga dari ‘Best Tourism Villages by UNWTO’ yang dilaksanakan di Samarkand, Uzbekistan, Kamis (19/10/ 2023).
“Saya sangat optimistis, ini akan menjadi inspirasi bagi desa wisata lainnya di Indonesia untuk mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), dan warisan budaya yang kita miliki,” tutur Sandiaga, dilansir pada KOMPAS.com
Nama desa Panglipuran berasal dari bahasa Bali yaitu “Pengeling” dan “Pura”. Pengeling yang artinya mengingat dan mengenang, sedangkan Pura yang berarti tempat suci dan tempat leluhur. Desa Panglipuran Bali sudah ada sejak 700 tahun yang lalu dan menjadi salah satu desa tertua di Pulau Dewata.
Oleh sebab itu, masyarakat di desa tersebut memiliki adat istiadat yang masih kental sejak zaman nenek moyang dahulu kala sampai sekarang. Itulah kenapa, pelestarian lingkungan sangat dijaga oleh warga setempat.
Desa Panglipuran Bali memiliki keunikan yang sangat menarik. Pertama, arsitektur rumah tradisional sebaian terbuat dari bambu dan anyaman alami hingga menciptakan panaroma alam yang indah. Kedua, desa ini dikenal dengan tata ruang yang teratur dan jalan setapak yang bersih. Ketiga, masyarakat sekitar masih menjaga adat dan tradisi bali dengan sangat erat, terlihat dalam ritual keagamaan dan kegiatan sehari-hari mereka. Terakhir yang keempat, Panglipuran sangat dijaga kebersihannya dan mendukung pariwasata berkelanjutan.
Saat mengunjungi Panglipuran, wisatawan akan disambut dengan rumah-ruma milik warga yang tertata rapi serta bergaya sangat tradional. Halaman serta selokan milik warga sangat terlihat bersih. Dikarenakan, tida ada kendaraan bermotor, kualitas udara di desa tersebut juga sangat baik dan terjaga. Sehinggga, wisatawan juga akan melihat ornamen-ornamen keagamaan saat hari-hari besar atau hari-hari tertentu.
Walaupun dijadikan tempat wisata, warga yang tinggal di desa tersebut tetap menempati rumahnya serta menjadikan rumah tersebut sebagai tempat wisata dan menjadi sumber penghasilan sehari-hari. Mereka menjual topeng kebudayaan Bali, pernak-pernik buatan tangan khas waga Bali, makanan khas bali dan menyediakan penyewaan pakaian adat Bali bagi para turis yang ingin menggunakannya.
Jika kalian berwisata ke desa Panglipuran Bali tidak puas rasanya jika tidak mencoba pakaian adat khas Bali. Oleh karena itu, wisatawan tak perlu khawatir dengan harganya sebab warga di desa Penglipuran Bali tidak memasang harga yang tinggi.
Anita Aulia, turis asal Kalimantan mengatakan, harga penyewaan pakaian adat khas Balu tergolong dalam kategori yang terjangkau bagi para turis.
“Harga penyewaan pakaian tersebut sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 130 ribu saja, dengan harga segitu sangatlah terjangkau bagi para wisatawan dan warga Penglipuran sangat ramah kepada kami,” tuturnya, selasa 12 desember 2023.
Desa Panglipuran Bali juga terkenal sebagai desa terbersih di seluruh dunia karena penduduknya memiliki komitmen yang kuat terhadap kebersihan alam. Masyarakat setempat menjaga tradisi gotong royong untuk merawat lingkungan, rumah, area desa secara bersama-sama. Keindahan serta tradisional yang masih dilestarikan warga setempat menjadi faktor utama yang membuat desa Penglipuran Bali mendapat pengakuan sebagai desa terbersih.
“Kami sangat menyukai di Bali karena indahnya tempat wisata yang beragam serta kami juga telah jatuh hati oleh kebersihan desa Penglipuran ini,” pungkasnya Anita Aulia.
Penulis : Suci Safitri