Maros, menit7.co. id. – Tanggap. Cepat dalam mengatasi musibah. Itulah yang dilakukan Kepala Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulkarnain Musibah banjir yang melanda beberapa kabupaten/kota akibat curah hujan yang cukup tinggi, membawa dampak yang cukup besar terhadap kehidupan masyarakat. Terkhusus masyarakat petani dan nelayan.
Kabupaten Maros Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu daerah agraris mengalami kerugian yang cukup besar. Area persawahan dan tambak petani yang dilanda banjir terancam gagal panen tahun ini. Ada sekitar 10 hingga 20 Ha sawah yang terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi yang turun sejak Senin (12/2/2023) lalu. Salah satu desa yang terparah, yakni Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
Kepala Desa Nisombalia, Sulkarnain yang peduli dengan warganya turun langsung ke lokasi banjir. Sulkarnain, mengatakan, hampir seluruh area persawahan terendam banjir. “Di Dusun Tala-tala misalnya, sekitar 10 sampai 20 hektar area persawahan yang kemungkinan tahun ini gagal panen,” ujar Sulkarnain, Sabtu, (18/2/2023).
Sulkarnain menaksir kerugian yang dialami akibat musibah banjir tersebut sekitar Rp500 juta. ” Ya. Sekitar 500 juta,” kata Sulkarnain.
Untuk mengatasi musibah banjir di wilayah pemerintahannya, Nisombalia, Sabtu malam (17/2/2023), Sulkarnain mengundang seluruh warga masyarakat petani untuk mencari solusi. ” Untuk sementara kita adakan gotong royong perluasan saluran air yang mengarah ke sungai,” beber Rudi sapaan akrab Kades Nisombalia.
Rudi berharap dengan musibah banjir yang dialami beberapa desa, terkhusus Nisombalia harus mendapat perhatian khusus. Terutama kepada para anggota dewan. “Itulah harapan kami mewakili masyarakat petani dan nelayan,” imbuhnya. (anto)