Makassar, Menit7.co.id – Tidak seperti hari-hari sebelumnya. Kaki tangannya masih bisa digerakkan. Memasuki tahun ke dua sejak menderita sakit. Kini kondisinya kian hari semakin memperihatinkan.
Tubuhnya yang dulu kuat kini mulai berangsur memburuk. Tubuh perempuan empat anak ini nyaris tinggal tulang dan kulit. Kondisi lemah tak berdaya, tubuhnya hanya tinggal tulang yang dibalut kulit.
Setiap harinya ia hanya bisa terbaring lemah diatas kasur, yang berada diruang tengah rumahnya. Untuk makan, minum serta kebutuhan lainnya ia harus mendapat bantuan orang lain atau anak-anaknya yang masih setia mengurus penderitaan ibunya.
Meskipun demikian, dalam keadaan terbaring lemah dia masih bisa berusaha memberikan senyum, saat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar bertandang ke rumahnya membawakan dua bantuan, bulanan dan insidentil, Kamis, 31 Maret, petang .
Dia adalah Rosmiati, warga Jalan Naja Dg Nai, RT 008/RW01, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar Sulawesi Selatan. Jika lima, enam bulan lalu, dia masih bisa menggerakan tangan, kini agak berat. Kakinya pun demikian.
Tangannya tidak bisa lagi lurus. Ia hanya bisa menunduk, sedih menahan sakit. Cucuran air matanya mulai membasahi wajahnya, yang juga mulai terlihat keriput. Ia sekali menyeka air matanya. Terlihat berusaha tegar dan melempar senyum kepada rombongan BAZNAS, yang datang membawa bantuan.
Dari tatapan dan pancaran sinar matanya, sepertinya Rosmiati ingin sembuh, saat seperti setahun lalu. Ketika itu masih bekerja sebagai buruh salah pabrik roti di kota Makassar Sulawesi Selatan. Keinginanpun Ingin berobat ke Dokter, tidak bisa kesampaian ia tidak punya biaya, untuk makan sehari -hari saja, masih mengharapkan bantuan dari orang lain, dan hasil jualan anak- anaknya.
Rosmiati mempunyai empat orang anak. Aisya-anak adalah putri sulungnya masih duduk kelas V Sekolah Dasar Cokroaminoto. Dialah setiap hari merawat, mengurus semua keperluan ibunya. Tidak hanya sampai disitu, Aisyah juga rupanya menjadi tulang punggung keluarga tersebut. Selain mengurus penyakit ibunya, Aisyah juga mencari nafkah untuk ibu dan adik-adiknya.
Mereka berharap ada orang berlebih bisa memberikan bantuan untuk meringankan penyakitnya. Atau ada dermawan bisa membantu biaya pengobatan penyakitnya.(bersambung) Din Pattisahusiwa/Husaini Ucheng.