banner 728x250

Tiga Hari Terbawa Arus Sungai Saddang, Warga Enrekang Ditemukan di Bendungan Benteng Pinrang

  • Bagikan
banner 468x60

Enrekang, Menit7. Com — Kabar hilangnya salah satu warga Enrekang Syamsuddin di Desa Riso Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang yang terbawa arus sungai Saddang saat hendak ke kebunnya mengambil batang bambu pada 4 April 2025, telah ditemukan. Namun sudah tidak bernyawa lagi, di sekitaran Bendungan Benteng Pinrang, oleh salah satu warga bernama bapak Ati yang hendak mencari kayu bakar di pinggiran Sungai Saddang, 6 April 2025, pagi. Korban diketahui adalah seorang PNS yang bekerja di Pemda Enrekang.

Idham (ponakan) keluarga korban mengatakan, korban tenggelam ini adalah pamannya yang bernama Syamsuddin warga Riso Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang.

Example 300x600

Dirinya bersama keluarga setelah mengetahui pamannya hilang pada Jumat 04 April 2025, saat ke kebun untuk mengambil batang bambu yang akan digunakan untuk mengecor rumah, langsung menghubungi pihak SAR Kabupaten Enrekang dan Polsek Cendana Polres Enrekang.

“Pihak SAR gabungan bersama Polsek Cendana Enrekang yang melakukan penyisiran langsung berkordinasi dengan Polsek Patampanua Polres Pinrang dan SAR Kabupaten Pinrang untuk membackup pencarian di area Bendung Benteng,” jelasnya.

Dan Alhamdulillah pada Minggu, 6 April 2025, paman saya telah ditemukan oleh salah satu warga di Kelurahan Benteng dan langsung melaporkan ke pihak SAR Pinrang serta Polsek Patampanua untuk di komunikasikan ke Polsek Cendana terkait penemuan mayat paman saya,” ucapnya.

Senada dengan itu Korlap SAR Pinrang Budiman yang dikonfirmasi awak media terkait penemuan mayat ini mengatakan, dirinya bersama tim gabungan SAR Pinrang intens melakukan komunikasi dengan SAR Kabupaten Enrekang terkait pencarian mayat warga yang hanyut di Desa Riso Kecamatan Cendana pada 4 April 2025.”

Dan pada Minggu pagi 06 April 2025 saya mendapat kabar dari pihak Polsek Patampanua yang mengatakan salah satu warga di kelurahan Benteng menemukan mayat di area Bendung Benteng.

Setelah mendapat laporan warga, saya bersama tim gabungan SAR Pinrang dan personel Polsek Patampanua juga Kodim 1404-05 Patampanua langsung ke lokasi penemuan mayat untuk melakukan evakuasi,” bebernya.

Jenazah korban hanyut ini sudah dijemput keluarga bersama tim SAR Kabupaten Enrekang untuk dilakukan pemakaman karena kondisi mayat sudah tiga hari terendam air dan terbawa arus deras Sungai Saddang.

Secara terpisah Sekretaris Kominfo Enrekang Aswan Anjas yang dihubungi Senin, 7 April, mengatakan, bahwa Syamsuddin adalah seorang ASN yang bekerja di Inspektorat Pemda Enrekang, dan jenazah korban telah dikebumikan di pekuburan keluarga Dusun Riso Desa Pinang Kecamatan Cendana Enrekang, Ahad, 6 April 2025.

Sebelumnya, Bupati Enrekang H. Muh. Yusuf Ritangnga turut memantau pencarian korban hanyut di Sungai Saddang, di Desa Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Jumat 4 April 2025.

Syamsuddin dikabarkan hanyut usai dirinya bersama Muhammad Risal mengambil bambu di pinggiran sungai Saddang, tak jauh dari bangunan rumah yang hendak ia bangun.

Puluhan Bambu kemudian diikat lalu dihanyutkan. Hanya saja, karena arus sungai cukup deras saat itu, bambu kemudian tak sampai ditempat yang biasanya. Korban kemudian terbawa air setelah berupaya mengendalikan bambu menuju ke pinggiran sungai. Korban kemudian tenggelam, sementara rekannya, Muhammad Risal bisa menepi.

Bupati Enrekang H. Muh. Yusuf Ritangnga meminta agar tim yang turun melakukan pencarian agar berupaya keras menemukan korban.

” Kita tetap berharap ada keajaiban. Semoga korban bisa ditemukan secepatnya,” ungkap H. Muh. Yusuf Ritangnga.

Saat ini, dua perahu karet dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tim Basarnas Pare-Pare dibantu perahu bermesin dari warga terjun melakukan pencarian.

Sementara, tim pencarian terdiri dari BPBD, Tim Basarnas Pare-Pare, Baznas Tanggap Bencana (BTB) dan warga.(*)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *