Palopo, Menit7. Com – Penertiban sejumlah alat peraga kampanye (APK) dari Satpol PP Kota Palopo yang dinilai melanggar aturan. Dalam himbauan dan pemberitahuan diteken Gubernur Sulawesi Selatan Plh Sekertaris Daerah, Andi Darmawan Bintang di Makassar, tertanggal 5 Juli 2024. Dengan nomor: 331.1/783/Satpol, Lampiran: – dan perihal: pemberitahuan yang ditujukan kepada bupati dan walikota se Sulawesi Selatan.
Dalam surat pemberitahuan itu tertulis dalam rangka persiapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah tahun 2024 yang mengakibatkan adanya baliho, spanduk, bendera dan umbul-umbul sudah mulai terpasang diberbagai tempat. Khususnya pada area yang dilarang seperti fasilitas pemerintah, sarana kesehatan, sarana pendidikan dan pepohonan di jalanan dan taman – taman kota sehingga merusak fisiologi pohon.
Dengan ini disampaikan kepada Bupati dan Walikota se Sulawesi Selatan agar mengarahkan satuan Polisi Pamong Praja untuk menerbitkan baliho, spanduk, bendera dan umbul-umbul semacamnya, dan alat peraga kampanye pada area yang dilarang tersebut. Demikian disampaikan atas perhatiannya dan kerjasama diucapkan terimakasih.
Digrup WhatsApp dihebohkan sebuah rekaman suara berisi provokator Daan ancaman pembakaran kantor Satpol PP Kota Palopo, karena mereka tidak setuju baliho dan banner milik pasangan calonnya ditertibkn pihak Satpol PP, Senin (7/10/2024)
Rekaman itu viral dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Dalam rekaman yang beredar, sosok yang mengeluarkan ancaman itu diduga adalah juru bicara dan ketua tim dari pasangan calon (Paslon) FKJ-Nur.
Kabar ini langsung memancing perhatian publik, terutama karena kaitannya dengan kampanye politik yang tengah berlangsung. Banyak warganet yang mengomentari rekaman tersebut, mempertanyakan keterlibatan tim paslon dalam aksi yang dianggap tidak pantas ini.
Salah satu pengguna media sosial yang mendengarkan rekaman itu mengaku sangat prihatin dan berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti kasus ini.
“Sangat mengejutkan jika benar juru bicara dan ketua tim paslon terlibat. Ancaman seperti ini tidak bisa dianggap sepele, apalagi menyangkut keamanan publik,” tulis seorang warganet.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Paslon FKJ-Nur terkait tuduhan tersebut. Masyarakat berharap ada penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kebenaran dari rekaman yang beredar dan untuk menjaga ketertiban selama proses pemilihan berlangsung.(Red)