Majene, Menit7.com– Sejumlah anak balita di Pamboang, Kabupaten Mejene, Sulbar tiba-tiba muntah muntah setelah habis mengonsumsi bubur pemberian makanan tambahan (PMT).
Akibat peristiwa itu sejumlah orang tua anak tersebut panik, dan puluhan balita yang diduga keracunan dilarikan ke puskesmas setempat, Senin (6/5/2024) malam.
Seperti diketahui, pemberian makanan tambahan (PMT) tersebut merupakan program mencegah stunting dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Majene.
Usia balita rata-rata di bawah usia 2 tahun. Mereka mengonsumsi bubur, telur, ayam, dan sayuran yang dibagikan DPPKB Majene dalam rangka launching PMT cegah keluarga beresiko stunting di kantor Kecamatan Pamboang.
Banyaknya pasien usia balita, menyebabkan Puskemas over kapasitas, sehingga sebagian pasien terpaksa dirawat di lorong puskemas.
Informasi yang diterima, dua balitai
dirujuk ke Rumah Sakit Majene yang terlihat cukup parah.
Menurut Kepala Puskesmas Pamboang, Muhammad Taslim Mannan, data sementara sebanyak 31 orang pasien yang telah menjalani perawatan di puskesmas, termasuk satu orang remaja yang ikut makan bubur pembagian tersebut
“Dari 31 pasien balita, dua orang dirujuk ke Rumah Sakit Majene, dan dua balita lainnya dipulangkan karena kondisinya sudah membaik,” ungkap Taslim, Senin (6/5/2024).
Dikatakan, pasien yang mendapatkan perawatan di puskesmas dominan mengalami gejala mual dan muntah setelah mengkomsumsi makanan bubur pembagian dari PMT.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Majene, Hasnawati, mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti apa penyebab balita keracunan, sebab kegiatan serupa ditempat lain tidak ada kejadian seperti kasus yang menimpa balita di Pamboang.
“Peristiwa ini baru terjadi di Pamboang ada 150 lebih balita ikut mengonsumsi bubur tersebut, tetapi yang mengalami muntah-muntah hanya 20 orang lebih,” sebutnya.
Dijelaskan, program pemberian makanan tambahan itu merupakan program untuk mengatasi stunting dan makanan tersebut dibuat oleh para kader posyandu dan kader TPK setempat.
Sementara itu, pihak Polres Majene
telah mengambil sampel muntahan dan sisa makanan untuk diperiksa laboratorium forensik. ( 50detik/tim